". Online English Teacher: I. PERUBAHAN SOSIAL DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT | Sosiologi SMA Kelas XII K13

Selasa, 05 Februari 2019

I. PERUBAHAN SOSIAL DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT | Sosiologi SMA Kelas XII K13

A. PERUBAHAN SOSIAL DAN SEBAB-SEBAB TERJADINYA PERUBAHAN SOSIAL

Hakikat dan Karakteristik Perubahan Sosial
     Berbagai perubahan yang terjadi pada suatu masyarakat disebut perubahan sosial. Perbedaan perubahan antara masyarakat yang satu dan lainnya atau antara kurun waktu yang lainnya hanyalah terletak pada kecepatan perubahan tersebut.

Pengertian Perubahan Sosial
  1. Selo Soemardjan: perubahan sosial adalah perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai-nilai, sikap, dan perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
  2. Kingsley: perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.
  3. George Ritzer: perubahan sosial mengacu pada variasi-variasi hubungan antarindividu,kelompok, organisasi, kultur, dan masyarakat pada waktru tertentu.
  4. John Lewis Gillin dan John Philip Gillin: perubahan sosial sebagai suatu variasi cara-cara hidup yang telah diterimma, baik karena perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi, maupun karena adanya difusi atau penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.
  5. Samuel Koening: perubahan sosial menunjuk pada modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia baik intern maupun ekstern.
  6. Robert Maclver: perubahan sosial sebagai perubahan dalam hubungan sosial (social relationship) atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial.
  7. Willian F. Ogburn: perubahan sosial menekankan pada kondisi teknologis yang menyebabkan terjadinya perubahan pada aspek-aspek kehidupan sosial, seperti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.


Karakteristik Perubahan Sosial
     Perubahan sosial tidak bisa lepas dari perubahan kebudayaan karena perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan (Kingsley Davis). Perubahan sosial melekat pada masyarakat dikarenakan:
  1. Manusia selaku masyarakat selalu menghadapi maslah-masalah baru.
  2. Ketergantungan pada hubungan antarwarga pewaris kebudayaan. Bertahannya suatu kebudayaan sangat bergantung pada hubungan antarwarga masyarakat yang mewarisi kebudayaan tersebut.
  3. Lingkungan yang berubah.

Teori Perubahan Sosial

1. Teori Siklus
    Teori Siklus memandang perubahan sebagai sesuatu yang berulang-ulang. Apapun yang terjadi saat ini memiliki kesamaan atau kemiripan dengan apa yang terjadi sebelumnya.










    Pitirim A. Sorokin, seorang sosiolog Rusia berpendapat bahwa semua perubahan besar berada dalam siklus tiga sistem kebudayaan yang berputar tanpa akhir.
a. Kebudayaan ideasional (ideational culture). Kebudayaan ini didasari oleh nilai perasaan dan kepercayaan terhadap unsur adikodrati (supernatural).
b. Kebudayaan idealistik (idealistic culture). Berisi kepercayaan terhadap unsur adikodrati dan rasionalitas berdasarkan fakta yang saling bergabung dalam menciptakan masyarakat yang ideal.
c. Kebudayaan indrawi. Semua hal yang dapat dilihat merupakan tolak ukur dari kenyataan dan tujuan hidup.

2. Teori Perkembangan
     Para penganut teori ini percaya bahwa perubahan dapat diarahkan ke titik tujuan tertentu, seperti perubahan dari masyarakat tradisional ke masyarakat modern yang kompleks.










Auguste Comte melihat masyarakat bergerak dalam tiga tahap perkembangan:
a. Tahap teologis (theological stage), dimana masyarakat diarahkan oleh nilai-nilai adi kodrati (supernatural).
b. Tahap metafisik (methaphysical stage), yang merupakan tahap peralihan dari kepercayaan terhadap unsur supernatural menuju prinsip-prinsip abstrak.
c. Tahap Positifis atau alamiah (positive stage), dimana masyarakat diarahkan oleh kenyataan yang didukung oleh prinsip-prinsip ilmu pengetahuan.

Herbert Spencer, sosiolog asal Inggris berpendapat bahwa setiap masyarakat berkembang melalui tahapan yang pasti.
a. Masyarakat sederhana
b. Masyarakat kompleks
c. Masyarakat lebih kompleks
d. Peradaban

3. Teori Gerakan Sosial
     Berdasarkan teori ini, ketidakpuasan terhadap kondisi tertentu yang ada di dalam masyarakat kadang-kadang menimbulkan gerakan sosial, dimana sejumlah besar orang mengorganisasikan diri untuk memperjuangkan perubahan (Sztompka, 2009). Komponen-komponen dalam gerakan sosial:
a. Adanya kolektivitas orang yang bertindak bersama.
b. Kolektivitasnya tersebar tapi lebih kecil dari organisasi formal.
c. Adanya tujuan bersama yakni perubahan dalam masyarakat.
d. Tindakannya lebih bersifat spontanitas
     Ada empat jenis gerakan sosial menurut David Aberle (Sunarto, 2004):
a. Alternatif Movement, untuk mengubah sebagian prilaku seseorang.
b. Redemptive Movement, untuk mengubah prilaku seseorang secara menyeluruh.
c. Reformative Movement, untuk mengubah sebagian prilaku masyarakat.
d. Tranformative Movement, untuk mengubah masyarakat secara menyeluruh.
     Menurut Wood dan Jackson (Sztompka, 2010) ada tiga tipe gerakan sosial bila dikaitkan dengan perubahan sosial:
a. Gerakan sosial menurut lingkup/ bidang perubahan yang diinginkan.
     1). Gerakan reformasi.
     2). Gerakan radikal.
     3). Gerakan revolusi.
b. Gerakan sosial menurut kualitas perubahan yang diinginkan.
     1). Gerakan progressive (sayap kiri), menekankan pada inovasi
     2). Gerakan conservative (sayap kanan), untuk mempertahankan tatanan masa lalu yang mapan.
c. Gerakan sosial menurut target perubahan yang diinginkan.
     1). Gerakan yang berpusat pada perubahan struktur sosial; sosial-politik dan sosiokultural.
     2). Gerakan yang berpusat pada perubahan secara menyeluruh pada perilaku seseorang.

4. Teori Modernisasi
     Teori ini meyakini bahwa perubahan negara-negara terbelakang akan mengikuti jalan yang sama dengan negara industri di Barat yaitu melalui cara modernisasi.
     Menurut Etzioni-Halevy dan Amitai Etzioni, dalam masa transisi/ perubahan, sebuah negara akan mengalami revolusi demografi dengan ciri-ciri:
a. Menurunnya angka kematian dan kelahiran
b. Menurunnya ukuran dan pengaruh keluarga
c. Terbukanya sistem stratifikasi
d. Peralihan dari struktur feodal ke suatu birokrasi
e. Menurunnya pengaruh agama.
f. Beralihnya fungsi pendidikan dari keluarga dan komunitas ke sistem pendidikan formal.
g. Munculnya kebudayaan massa
h. Munculnya perekonomian pasar dan industri.
   
Bentuk-bentuk Perubahan Sosial

1. Perubahan Lambat (Evolusi)
     Perubahan secara lambat memerlukan waktu yang lama. Bisaanya perubahan ini merupakan rentetan-rentetan perubahan kecil yang saling mengikuti secara lambat. Proses perubahan seperti ini dinamakan evolusi. Evolusi terjadi dengan sendirinya tanpa rencana atau kehendak tertentu.

2. Perubahan Cepat (Revolusi)
     Berlangsung cepat dan menyangkut dasar atau pokok-pokok kehidupan masyarakat. Dalam revolusi, perubahan yang terjadi dapat direncanakan atau tanpa direncanakan dan dapat dijalankan tanpa kekerasan atau melalui kekerasan. Ukuran cepat tidaknya revolusi relative karena revolusipun dapat memakan waktu lama.

3. Perubahan Kecil
    Adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat.

4. Perubahan Besar
     Adalah perubahan yang berpengaruh terhadap masyarakat dan lembaga-lembaganya, seperti sistem kerja, hak milik tanah, hubungan kekeluargaan, dan stratifikasi masyarakat.

5. Perubahan yang Dikehendaki atau Direncanakan
     Perubahan yang dikehendaki (intended change) atau direncanakan (palnned change) merupakan perubahan yang diperkirakan atau yang direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan dalam masyarakat. Pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan ini dinamakan pelaku perubahan (agent of change)

6. Perubahan yang Tidak Dikehendaki atau Tidak Direncanakan
     Perubahan sosial yang tidak dikehendaki (unintended change) atau tidak direncanakan (unplanned change) merupakan perubahan yang terjadi di luar jangkauan pengawasan masyarakat atau kemampuan manusia. Perubahan ini dapat menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan masyarakat.

7. Perubahan Struktural dan Perubahan Proses
       Perubahan struktural adalah perubahan yang sangat mendasar yang menyebabkan timbulnya reorganisasi dalam masyarakat.
Perubahan proses adalah perubahan yang sifatnya tidak mendasar, perubahan tersebut hanya merupakan penyempurnaan dari perubahan sebelumnya.

Faktor-faktor Pendorong dan Penghambat Perubahan Sosial

1. Faktor Pendorong Perubahan Sosial
     Perubahan sosial tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu yang menjadi pendorong terjadinya perubahan, yakni faktor pendorong yang datangnya dari dalam masyarakat itu sendiri (internal) dan faktor pendorong yang datannya dari luar masyarakat (eksternal)

2. Faktor Internal
a. Bertambah atau berkurangnya penduduk
b. Penemuan-penemuan baru.
     Penemuan baru dibedakan dalam pengertian invention dan discovery. Invention adalah proses menghasilkan suatu unsur kebudayaan baru dengan mengobinasi atau menyusun kembali unsur-unsur kebudayaan lama dalam masyarakat. Discovery adalah penemuan unsur kebudayaan baru, baik berupa alat ataupun gagasan. Discovery dapat menjadi invention jika masyarakat sudah mengakui, menerima, bahkan menerapkan penemuan tersebut.
     Penemuan baru pada umumnya mengakibatkan bermacam-macam pengaruh pada masyarakat, antara lain:

     Penemuan baru akan menimbulkan pengaruh pada bidang-bidang lain. Penemuan baru seperti radio, handphone… dll akan memancarkan pengaruhnya ke berbagai arah.

     Penemuan baru mengakibatkan perubahan-perubahan yang menjalar dari satu lembaga kemasyarakatan ke lembaga kemasyarakatan lainnya. Misalnya penemuan baru kapal terbang telah membawa pengaruh besar terhadap metode berperang.

     Beberapa penemuan baru dapat mengakibatkan satu jenis perubahan. Misalnya, penemuan mobil, kereta api, dan telephon menyebabkan tumbuhnya lebih banyak pusat-pusat kehidupan di daerah pinggiran kota   yang dinamakan suburban.


c. Pertentangan masyarakat
d.Terjadinya pemberontakan atau revolusi

2. Faktor Eksternal
a. Lingkungan fisik yang ada disekitar manusia
b. Peperangan
c. Pengaruh kebudayaan masyarakat lain
     Penyebaran kebudayaan atau pengaruh dari satu daerah ke daerah lain dapat terjadi secara langsung ataupun tidak langsung, proses tersebut disebut difusi. Masuknya pengaruh suatu kebudayaan terhadap kebudayaan lain dapat pula dilakukan dengan penetrasi (pemasukan). Penetrasi damai (penetration pasifique), yaitu masuknya sebuah kebudayaan dilakukan dengan jalan damai. Penyebaran kebudayaan secara damai akan menghasilka hal-hal berikut.
a. Akulturasi
b. Asimilasi
c. Sintesis
d. Penetrasi paksa (penetration violence), yaitu masuknya sebuah kebudayaan dilakukan secara paksa dan merusak.

Faktor Pendorong Perubahan Sosial 
1. Kontak dengan kebudayaan lain
2. Sistem pendidikan formal yang maju
3. Sikap menghargai karya orang lain
4. Toleransi
5. Sistem lapisan masyarakat yang terbuka
6. Penduduk yang heterogen
7. Ketidakpuasan terhadap bidang-bidang terrtentu
8. Orientasi ke masa depan
9. Adanya nilai bahwa manusia harus berusaha untuk memperbaiki hidupnya

Faktor Penghambat Perubahan Sosial 
1. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain
2. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat
3. Sikap masyarakat yang masih mengagungkan tradisi masa lampau dan cenderung konservatif
4. Adanya kepentingan yang sudah tertanam kuat (vested interest)
5. Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan
6. Prasangka terhadap hal-hal baru atau asing atau sikap yang tertutup
7. Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis
8. Kebisaaan tertentu dalam masyarakat yang cenderung sukar diubah karena sudah mendarah daging


Akibat Perubahan Sosial

     Masyarakat merupakan sebuah sistem, apabila salah satu unsurnya tidak berfungsi dengan baik, keseimbangan sistem akan terganggu secara keseluruhan. Ketidakseimbangan sistem ini akan mengakibatkan timbulnya disorganisasi sosial yang lama kelamaan akan berubah menjadi disintegrasi sosial. Soerjono Sekanto mengatakan bahwa disorganisasi atau disintegrasi sosial adalah proses berpudarnya norma-norma dan nilai-nilai dalam masyarakat karena perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan.

     Apabila terjadi disintegrasi sosial, situasi dalam masyarakat tersebut lama kelamaan akan menjadi chaos (kacau). Pada keadaan demikian akan dijumpai anomie (tanpa aturan), yaitu suatu keadaan di saat masyarakat tidak mempunyai pegangan mengenai apa yang baik dan buruk, dan tidak bisa melihat batasan apa yang benar dan salah.

     Proses disintegrasi sebagai akibat perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat antara lain dapat berbentuk:
1. Pergolakan daerah
2. Aksi protes dan demonstras
3. Kriminalitas
4. Kenakalan remaja

Sumber.
Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2012. Sosiologi: Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Esis Erlangga


3 komentar: