". Online English Teacher: 02/05/19

Selasa, 05 Februari 2019

SOSIOLOGI | Kelompok Peminatan SMA Kelas X, XI, dan XII Kurikulum 2013

Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial SMA/ MA Kelas XII | Kurikulum 2013

BAB I PERUBAHAN SOSIAL DAN DAMPAKNYA TERHADAP MASYARAKAT
A.
Perubahan Sosial dan Sebab-sebab Terjadinya Perubahan Sosial
B.
Perubahan Sosial dan Perubahan Hubungan Antarindividu dan Antarkelompok
C.
Perubahan Sosial dan Dampaknya terhadap Kesenjangan Sosial di Masyarakat
D.
Perubahan Sosial, Kemajuan Masyarakat,dan Perkembangan Masyarakat Menuju Kehidupan Masyarakat yang Demokratis

Evaluasi

BAB II GLOBALISASI DAN PERUBAHAN KOMUNITAS LOKAL
A.
Globalisasi dan Dampaknya terhadap Perubahan Sosial di Tingkat Lokal atau Komunitas
B.
Permasalahan Sosial Akibat Perubahan Sosial di Tingkat Lokal atau Komunitas Disebabkan Globalisasi

C.
Globalisasi dan Dampa Ketimpangan Sosial di Masyarakat

D.
Strategi dan Berbagai Pendekatan Pemberdayaan untuk Mengatasi Ketimpangan Sosial Akibat Globalisasi

Evaluasi

Evaluasi Semester 1



BAB III KETIMPANGAN SOSIAL SEBAGAI DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL DI TENGAH GLOBALISASI

A.
Globalisasi dan Dampaknya terhadap Perubahan Sosial di Tingkat Lokal

B.
Permasalahan Sosial Akibat Perubahan Sosial Tingkat Lokal Disebabkan Globalisasi

C.
Penguatan Posisi Komunitas Lokal dalam Merespon Perubahan Sosial Disebabkan Globalisasi

D.
Menjalin Relasi Antarkomunitas Lokal untuk Memperkuat Posisi dalam Merespon Perubahan

Evaluasi

BAB IV KEARIFAN LOKAL DAN PEMBERDAYAAN KOMUNITAS

A.
Pemberdayaan Komunitas Berbasis Kepemilikan dan Partisipasi Warga Masyarakat

B.
Partisipasi Masyarakat Lokal atau Warga Masyarakat dalam Pemberdayaan Masyarakat atau Perbaikan Kehidupan Sosial atau Publik

C.
Aktivitas Pemberdayaan Komunitas

D.
Evaluasi dan Hikmah Pembelajaran dari Aktivitas Pemberdayaan Komunitas

Evaluasi

Evaluasi Semester 2





II. GLOBALISASI DAN PERUBAHAN KOMUNITAS LOKAL | Sosiologi SMA Kelas XII K13

A. GLOBALISASI DAN DAMPAKNYA TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL DI TINGKAT LOKAL ATAU KOMUNITAS

Defenisi Globalisasi.

     Karena diidentikkan dengan banyak istilah yang menyertainya, globalisasi sering sekali disebut sebagai fenomena dunia dengan banyak wajah, diantaranya adalah:
  1. Internasionalisasi adalah hubungan antar negara dengan ciri meluasnya arus perdagangan dan penanaman modal
  2. Liberalisasi adalah pencabutan pembatasan-pembatasan pemerintah untuk membuka ekonomi tanpa pagar dalam hambatan perdagangan, pembatasan keluar masuk mata uang, kendali devisa, dan iizn masuk suatu negara.
  3. Westernisasi adalah ragam hidup model budaya Barat atau Amerika.
  4. Deteritorialisasi adalah perubahan-perubahan geografis sehinggaruang sosial dan pembatasan, tempat, dan jarak perubahan
Cochrane meyakini bahwa globalisasi terjadi ketika munculnya sebuah sistem ekonomi dan budaya global yang membuat manusia di seluruh dunia menjadi sebuah masyarakat tunggal yang global.

Giddens dan Drucker

Meyakini bahwa globalisasi sebagai suatu proses radikalisasi dan universalisasi nilai-nilai modernalitas peradaban Barat ke seluruh penjuru dunia, yang kemudian berkembang menjadi modernitas global. Mereka juga menyebut globalisasi sebagai “zaman transformasi sosial.”

Waters, Albrow, Kanter, dan Fakih.

Berdasarkan pendapat Malcolm Waters, globalisasi bisa dilihat  dari tiga dimensi yaitu: dimensi politik, ekonomi, dan kultur (budaya).
Sedangkan menurut teori dependensi F.H. Cardoso, globalisasi akan memberikan dampak negatif berupa homogonitas budaya dan gaya hidup yang menempatkan nilai-nilai universal menjadi terinduksi oleh suatu kepentingan kekuatan dunia yang memaksakan kehendaknya.
Martin Albrow melihat globalisasi sebagai keseluruhan proses ketika penduduk dunia terinkorporasi (tergabung) dalam masyarakat dunia yang tunggal, yang global.
Rosabeth Moss Kanter menganologikan globalisasi seperti sebuah pusat perbelanjaan global.
Mansour Fakih menyebutkan globalisasi sebagai proses yang ditandai denga pesatnya perkembangan faham kapitalisme, yakni semakin terbuka dan mengglobalnya peran pasar investasi, dan proses produksi dari perusahaan-perusahaan transnasional.

Pengertian Globalisasi Secara Umum
  1. Globalisasi sebagai transformasi kondisi spesial temporalkehidupan. Hidup yang kitavalami mengandalkan ruang dan waktu. Artinya, jika terjadi perubahan dalam pengelolaan tata ruang-waktu, terjadi pula transformasi perngargonisasian hidup.
  2. Globalisasi sebagai transformasi lingkup cara pandang. Dengan kata lain globalisasi menyangkut transformasi isi dan cara merasa serta memandang persoalan di kalangan masyarakat dunia.
  3. Globalisasi sebagai trasnformasi modus tindakan dan praktik. Dengan kata lain, globalisasi menunjuk pada proses kaitan yang makin erat di antara semua aspek kehidupan pada skala mondial (dunia).


Karakteristik Globalisasi

Robin Cohen dan Paul Kennedy berpendapat bahwa globalisasi adalah “seperangkat transformasi yang saling memperkuat” dunia. Transformasi ini merupakan suatu karakteristik yag meliputi hal-hal berikut:
  1. Perubahan dalam konsep ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi, satelit dan internet menunjukan komunikasi global terjadi demikian cepat.
  2. Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berubah menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan, pembagian pekerjaan yang baru secara internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO).
  3. Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama tv, musik, film, dan transmisi berita olahraga internasional).
  4. Meningkatnya masalah bersama seperti masalah ekonomi, linkungan dan permasalahan-permasalahan lainnya seperti penyakit menular.


Proses Globalisasi

Para sejarawan meyakini bahwa globalisasi adalah fenomena abad ke-20 yang berhubungan dengan bangkitnya ekonomi internasional. Dimulai ketika manusia mulai mengenal perdagangan antar negarasekitar tahun 1.000 dan 1.500 SM. Saat itu pedagang dari Tiongkok dan India mulai menelusuri negara lain.
Pada fase berikutnya perdagangan didominasi oleh pedagang kaum muslimin di Asia dan Afrika. Berikutnya, dunia dieksplorasi secara besar-besaran oleh bangsa eropa; Spanyol, Portugis, Inggris, dan Belanda. Setelah itu adanya perkembangan industri dan kebutuhan akan bahan baku serta pasar memunculkan berbagai perusahaan multi nasional di dunia. Selanjutnya, runtuhnya komunis akibat Perang Dingin membenarkan bahwa kapitalisme adalah jalan terbaik menuju kesejahteraan dunia.
           
Faktor Pendorong Globalisasi
1.      Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
2.      Semakin terbukanya sistem perekonomian negara-negara di dunia
3.      Menggobalkan pasar uang

Teori Globalisasi

Cochrane dan Pain
Berpendapat bahwa ada tiga posisi teoritis berkaitan dengan globalisasi
1.      Globalis percaya bahwa globalisasi adalah sebuah kenyataan
2.      Globalis percaya bahwa globalisasi hanyalah sebuah mitos dan jika pun benar, fenomena tersebut terlalu dibesar-besarkan.
3.   Globalisasi saling berkaitan melalui sebuah kekuatan, yang sebagian besar tidak terjadi secara langsung.

George Ritzer
Membuat dua asumsi berkaitan dengan globalisasi:
a. Perkembangan awal komunikasi global
b. Terbentuknya kesadaran global sebagai hasil akhir globalisasi

Thomas Friedman
Teori yang dia kemukakan termasuk dalam teori neoliberalisme, yang memandang bahwa setiap negara dapat mengambil keuntungan dari globalisasi. Dalam metafora berjudul ‘Jaket Ikan Emas (Golden Straight Jacket), dia menyatakan bahwa setiap negara harus mengadopsi aturan-aturan emas (Golden Rules):
a.       Membuat sektor swasta menjadi mesin utama pertumbuhan ekonomi
b.      Mempertahankan tingkat inflasi yang rendah dan stabilitsas negara
c.       Menyusun ukuran birokrasi  negara tersebut
d.      Menjaga sedekat mungkin anggaran yang seimbang, jika tidak surplus
e.       Menghilangkan dan menurunkan tarif
f.       Menyingkirkan kuota dan monopoli dalam negeri
g.      Menigkatkan ekspor
h.      Privatisasi industri dan utilitas milik negara
i.        Deregulasi pasar modal dan perekonomian domestik
j.        Membuka perbankan dan telekomunikasi untuk persaingan dan kepemilikan pribadi
k.      Memungkinkan warga memilih dan berbagai pilihan pensiun yang bersaing

Roland Robertson
Pemikiran Robertson termasuk ­­dalam teori budaya dunia (World Culture Theory). Menurutnya, dalam pikiran dan tindakan, globalisasi membuat dunia menjadi suatu tempat yang tunggal namun tidak berarti dunia menjadi seragam atau homogen.

Thomas Meyer
Menyatakan bahwa masyarakat di berbagai negara di dunia menjadi semakin mirip dalam hal pemerintahan dan kebijakan atau disebut dengan ‘isomorphism.’

William Robinson
Mengusung teori kapitalisme global (global capitalism). Menurutnya perubahan besar telah terjadi, dari ekonomi dunia menjadi ekonomi global.

Gejala Globalisasi di Indonesia

Bidang-bidang yang mengalami gejala globalisasi di Indonesia:

1.      Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Kemajuan ilmu pengetahuan akan selalu diikuti oleh kemajuan teknologi, contohnya:
  1. Penemuan telepon sebagai alat telekomunikasi yang membawa kemudahan dalam berkomunikasi bagi penggunanya.
  2. Penemuan alat transportasi yang paling ringan seperti sepeda sampai dengan alat transportasi lain yang dapat digunakan di darat, laut maupun udara.
  3. Penemuan alat kantor, dari mesin ketik sampai komputer dan lepto yang bisa membantu untuk menyimpan data.
  4. Penemuan sumber-sumber energi yang dapat diperbaharui seperti energi surya, nuklir, air, angin, dan biogas melengkapi sumber daya energi yang tidak dapat diperbaharui.

2.      Bidang Ekonomi
Globalisasi ekonomi adalah meningkatnya saling ketergantungan ekonomi negara-negara di dunia berkat percepatan pergerakan jasa, barang, teknologi dan modal lintas perbatasan. Globalisasi ekonomi merupakan proses peningkatan integrasi ekonomi antar negara yang berujung pada munculnya pasar global dan pasar dunia tunggal. Globalisasi ekonomi terdiri dari globalisasi produksi, pasar, persaingan teknologi, perusahaan dan industri. Trend globalisasi dapat dianggap hasil dari integrasi negara maju dengan nagara berkembang melalui investasi langsung asing, pengurangan batasan perdagangan, reformasi ekonomi dan imigrasi 

3.      Bidang Politik
Keberhasilan pembangunan di bidang politik semakin memantapkan tatanan kehidupan politik dan kenegaraan yang berdasarkan demokrasi pancasila, memantapkan organisasi sosial politik dan kemasyarakatan, serta mendorong peningkatan kesadaran berpolitik rakyar. Namun, pendiidkan berpolitik pun harus ditingkatkan agar rakyat semakin sadar akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara dan semakin sadar bagaimana kita menjalin hubungan dengan negara-negara luar untuk memlihara perdamaian dunia.
4.      Bidang Budaya
Globalisasi bidang budaya telah meningkatkan kontak lintas budaya. Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa, terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita internasional. Saat ini dapat merasakan hasil gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal melintasi keberagaman budaya, misalnya dalam bidang fasion, busana, literatur dan makanan.
5.      Bidang Agama
Globalisasi di bidang adama lebih berfokus pada aplikasi ajaran agama dalam konteks kekinian tanpa melanggar atau menabrak kaidah-kaidah agama. Globalisasi juga memicu penganut agama untuk memahami penganutut agama yang lain dalam konteks toleransi sehingga tercermin kehidupan harmonis dalam masyarakat multikultural.
Defenisi Komunitas

     Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, komunitas (community) berarti sekelompok organisme (orang dan sebagainya) yang hidup dan saling berinteraksi di daerah tertentu; masyarakat, paguyuban.
    Menurut Mac Iver (dalam Mansyur, Cholil 1987) komunitas diistilahkan sebagai persekutuan hidup atau paguyuban dan dimaknai sebagai suatu daerah masyarakat yang ditandai dengan beberapa tingkatan pertalian kelompok sosial satu sama lain.
       Keberadaan komunitas didasari oleh lokalitas dan perasaan komunitas (community sentiment).
a. Lokalitas, atau tempat tinggal pasti yang dimiliki oleh masyarakat setempat.
b. Perasaan komunitas
1). Seperasaan
2). Sepenanggungan
3). Saling memerlukan

Montagu dan Matson dalam Sulistiyani (2017) menyatakan ada sembilan konsep komunitas:
1). Setiap anggota masyarakat berinteraksi berdasarkan hubungan pribadi dan kelompok.
2). Adanya konflik dan managing conflict
3). Mempunyai viabilitas/kemampuan untuk memecahkan masalah
4). Ada kesempatan bagi setiap anggota masyarakat untuk berpartisipasi aktif 
5). Komunitas memiliki otonomi/ kewenangan
6). Komunitas memberi makna kepada anggotanya
7). Adanya heterogenitas dan beda pendapat
8). Mengutamakan pelayanan masyarakatnya
9). Distribusi kekuasaan merata

Dan ada empat komponen kompetensi masyarakat:
1). Mampu mengindentifikasi masalah dan kebutuhan komunitas
2). Mampu bekerja sama secara rasional dan beertindak mencapai tujuan
3). Mampu mencapai kesepakatan tentang sasaran yang hendak dicapai dan skala prioritas
4). Mampu menemukan dan menyepakati 
Dampak Globalisasi Terhadap Komunitas Lokal

1.      Urbanisasi
    Urbanisasi merupakan proses perpindahan penduduk dari desa ke kota atau dari pekerjaan pertanian di desa ke pekerjaan industri di kota.
Penyebab terjadinya urbanisasi:
a. Daya tarik ekonomi. Di kota, orang berharap untuk dapat dengan mudah mendapatkan pekerjaan.
b.Daya tarik sosial. Kbanyakan orang pergi ke kota untuk merubah status sosial melalui berbagai macam cara seperti pendidikan atau pekerjaan.
c. Daya tarik pendidikan. Di kota tersedia berbagai fasilitas pendidikan sehingga menarik orang desa untuk menuntut ilmu ke kota.
d. Daya tarik budaya. Di kota terdapat berbagai pusat hiburan yang menyenangkan.

2. Kesenjangan Sosial Ekonomi
     Faktor pendorong terjadinya kesenjangan ekonomi antara lain sebagai berikut:
1.      Menurunnya pendapatan perkapita sebagai akibat pertimbuhan penduduk yang relatif tinggi tanpa diimbangi peningkatan produktivitas.
2. Ketidakmerataan hasil pembangunan antardaerah sebagai akibat kebijakan politik dan kekurangsiapan sumber daya manusia.
3.  Rendahnya mobilitas sosial sebagai akibat sikap mental tradisional yang kurang menyukai persaingan dan kurang usaha.
4.      Hancurnya industri kerajinan rakyat sebagai akibat monopoli para pengusaha bermodal besar.
5.     Investasi yang sangat banyak pada proyek-proyek yang padat modal (capital intensive), sehingga pesentase pendapatan dari harta tambahan lebih besar dibandngkan dengan presentasi pendapatan kerja.
3. Pencemaran Lingkungan Alam
     Masyarakat yang melakukan pembangunan harus memperhatikan kelestarian dan dan perbaikan liingkungan alamnya. Alam sebagai tempat hidup flora dan fauna tidak boleh dikorbankan hanya untuk kehidupan jangka pendek. Dengan canggihnya teknologi globalisasi, manusia cenderung ingin menguasai alam. Dengan teknologi, manusia dapat mengeksploitasi alam dan tanpa menyadari dampak pencemaran lingkungan yang cukup besar. Contoh dari pencemaran antara lain:
1. Pencemaran udara yang berasal dari asap mobil, asap pabrik, asap pembakaran minyak dan asap pembakaran sampah.
2. Pencemaran air berasal dari pembuangan limbah industri ke sungai, danau, laut atau limbah berasal dari berbagai jenis pestisida dan pupuk yang digunakan petani.
3. Pencemaran kimiawi berupa produk bahan-bahan sintetis yang digunakan sebagai bahan detergen, pupuk dan pestisida.
4. Limbah padat berupa sampah buangan individu atau bisnis tertentu.
5. Polusi panas berupa peningkatan temperatur air dan panas atmosfer yang dosebabkan oleh ulah manusia.
4. Kriminalitas
    Pembangunan yang muncul di negara berkembang seperti Indonesia sering memunculkan masalah-masalah seperti berikut:
1.      Manipisnya rasa kekeluargaan,
2.      Meningkatkan sikap individualitas,
3.      Meingkatnya tingkat persaingan,
4.      Meningkatnya pola hidup konsumtif
  Masalah-masalah tersebut dapat memunculkan tidak kriminal. Tekanan sosial dalam proses globalisasi yang semakin berat memunculkan pola hidup yang memuja kesenangan (hedonisme). Namun disisi lain banyak yang mempunyai keterbatasan untuk memilikinya. Hal tersebut dapat memunculkan tindak kriminalitas seperti penipuan, perampokan, penggelapan, penadahan, perampasan dan pembunuhan.
5. Lunturnya eksistensi Jati diri Bangsa
    Menurut Kurniawan (2012) paham budaya berat yang kurang sesuai di kebudayaan Indonesia dan dapat merusak eksistensi jati diri bangsa yaitu:
1.      Individualisme
2.      Materialisme
3.      Sekuarisme
4.      Hedonisme

I. PERUBAHAN SOSIAL DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT | Sosiologi SMA Kelas XII K13

A. PERUBAHAN SOSIAL DAN SEBAB-SEBAB TERJADINYA PERUBAHAN SOSIAL

Hakikat dan Karakteristik Perubahan Sosial
     Berbagai perubahan yang terjadi pada suatu masyarakat disebut perubahan sosial. Perbedaan perubahan antara masyarakat yang satu dan lainnya atau antara kurun waktu yang lainnya hanyalah terletak pada kecepatan perubahan tersebut.

Pengertian Perubahan Sosial
  1. Selo Soemardjan: perubahan sosial adalah perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai-nilai, sikap, dan perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
  2. Kingsley: perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.
  3. George Ritzer: perubahan sosial mengacu pada variasi-variasi hubungan antarindividu,kelompok, organisasi, kultur, dan masyarakat pada waktru tertentu.
  4. John Lewis Gillin dan John Philip Gillin: perubahan sosial sebagai suatu variasi cara-cara hidup yang telah diterimma, baik karena perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi, maupun karena adanya difusi atau penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.
  5. Samuel Koening: perubahan sosial menunjuk pada modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia baik intern maupun ekstern.
  6. Robert Maclver: perubahan sosial sebagai perubahan dalam hubungan sosial (social relationship) atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial.
  7. Willian F. Ogburn: perubahan sosial menekankan pada kondisi teknologis yang menyebabkan terjadinya perubahan pada aspek-aspek kehidupan sosial, seperti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.


Karakteristik Perubahan Sosial
     Perubahan sosial tidak bisa lepas dari perubahan kebudayaan karena perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan (Kingsley Davis). Perubahan sosial melekat pada masyarakat dikarenakan:
  1. Manusia selaku masyarakat selalu menghadapi maslah-masalah baru.
  2. Ketergantungan pada hubungan antarwarga pewaris kebudayaan. Bertahannya suatu kebudayaan sangat bergantung pada hubungan antarwarga masyarakat yang mewarisi kebudayaan tersebut.
  3. Lingkungan yang berubah.

Teori Perubahan Sosial

1. Teori Siklus
    Teori Siklus memandang perubahan sebagai sesuatu yang berulang-ulang. Apapun yang terjadi saat ini memiliki kesamaan atau kemiripan dengan apa yang terjadi sebelumnya.










    Pitirim A. Sorokin, seorang sosiolog Rusia berpendapat bahwa semua perubahan besar berada dalam siklus tiga sistem kebudayaan yang berputar tanpa akhir.
a. Kebudayaan ideasional (ideational culture). Kebudayaan ini didasari oleh nilai perasaan dan kepercayaan terhadap unsur adikodrati (supernatural).
b. Kebudayaan idealistik (idealistic culture). Berisi kepercayaan terhadap unsur adikodrati dan rasionalitas berdasarkan fakta yang saling bergabung dalam menciptakan masyarakat yang ideal.
c. Kebudayaan indrawi. Semua hal yang dapat dilihat merupakan tolak ukur dari kenyataan dan tujuan hidup.

2. Teori Perkembangan
     Para penganut teori ini percaya bahwa perubahan dapat diarahkan ke titik tujuan tertentu, seperti perubahan dari masyarakat tradisional ke masyarakat modern yang kompleks.










Auguste Comte melihat masyarakat bergerak dalam tiga tahap perkembangan:
a. Tahap teologis (theological stage), dimana masyarakat diarahkan oleh nilai-nilai adi kodrati (supernatural).
b. Tahap metafisik (methaphysical stage), yang merupakan tahap peralihan dari kepercayaan terhadap unsur supernatural menuju prinsip-prinsip abstrak.
c. Tahap Positifis atau alamiah (positive stage), dimana masyarakat diarahkan oleh kenyataan yang didukung oleh prinsip-prinsip ilmu pengetahuan.

Herbert Spencer, sosiolog asal Inggris berpendapat bahwa setiap masyarakat berkembang melalui tahapan yang pasti.
a. Masyarakat sederhana
b. Masyarakat kompleks
c. Masyarakat lebih kompleks
d. Peradaban

3. Teori Gerakan Sosial
     Berdasarkan teori ini, ketidakpuasan terhadap kondisi tertentu yang ada di dalam masyarakat kadang-kadang menimbulkan gerakan sosial, dimana sejumlah besar orang mengorganisasikan diri untuk memperjuangkan perubahan (Sztompka, 2009). Komponen-komponen dalam gerakan sosial:
a. Adanya kolektivitas orang yang bertindak bersama.
b. Kolektivitasnya tersebar tapi lebih kecil dari organisasi formal.
c. Adanya tujuan bersama yakni perubahan dalam masyarakat.
d. Tindakannya lebih bersifat spontanitas
     Ada empat jenis gerakan sosial menurut David Aberle (Sunarto, 2004):
a. Alternatif Movement, untuk mengubah sebagian prilaku seseorang.
b. Redemptive Movement, untuk mengubah prilaku seseorang secara menyeluruh.
c. Reformative Movement, untuk mengubah sebagian prilaku masyarakat.
d. Tranformative Movement, untuk mengubah masyarakat secara menyeluruh.
     Menurut Wood dan Jackson (Sztompka, 2010) ada tiga tipe gerakan sosial bila dikaitkan dengan perubahan sosial:
a. Gerakan sosial menurut lingkup/ bidang perubahan yang diinginkan.
     1). Gerakan reformasi.
     2). Gerakan radikal.
     3). Gerakan revolusi.
b. Gerakan sosial menurut kualitas perubahan yang diinginkan.
     1). Gerakan progressive (sayap kiri), menekankan pada inovasi
     2). Gerakan conservative (sayap kanan), untuk mempertahankan tatanan masa lalu yang mapan.
c. Gerakan sosial menurut target perubahan yang diinginkan.
     1). Gerakan yang berpusat pada perubahan struktur sosial; sosial-politik dan sosiokultural.
     2). Gerakan yang berpusat pada perubahan secara menyeluruh pada perilaku seseorang.

4. Teori Modernisasi
     Teori ini meyakini bahwa perubahan negara-negara terbelakang akan mengikuti jalan yang sama dengan negara industri di Barat yaitu melalui cara modernisasi.
     Menurut Etzioni-Halevy dan Amitai Etzioni, dalam masa transisi/ perubahan, sebuah negara akan mengalami revolusi demografi dengan ciri-ciri:
a. Menurunnya angka kematian dan kelahiran
b. Menurunnya ukuran dan pengaruh keluarga
c. Terbukanya sistem stratifikasi
d. Peralihan dari struktur feodal ke suatu birokrasi
e. Menurunnya pengaruh agama.
f. Beralihnya fungsi pendidikan dari keluarga dan komunitas ke sistem pendidikan formal.
g. Munculnya kebudayaan massa
h. Munculnya perekonomian pasar dan industri.
   
Bentuk-bentuk Perubahan Sosial

1. Perubahan Lambat (Evolusi)
     Perubahan secara lambat memerlukan waktu yang lama. Bisaanya perubahan ini merupakan rentetan-rentetan perubahan kecil yang saling mengikuti secara lambat. Proses perubahan seperti ini dinamakan evolusi. Evolusi terjadi dengan sendirinya tanpa rencana atau kehendak tertentu.

2. Perubahan Cepat (Revolusi)
     Berlangsung cepat dan menyangkut dasar atau pokok-pokok kehidupan masyarakat. Dalam revolusi, perubahan yang terjadi dapat direncanakan atau tanpa direncanakan dan dapat dijalankan tanpa kekerasan atau melalui kekerasan. Ukuran cepat tidaknya revolusi relative karena revolusipun dapat memakan waktu lama.

3. Perubahan Kecil
    Adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat.

4. Perubahan Besar
     Adalah perubahan yang berpengaruh terhadap masyarakat dan lembaga-lembaganya, seperti sistem kerja, hak milik tanah, hubungan kekeluargaan, dan stratifikasi masyarakat.

5. Perubahan yang Dikehendaki atau Direncanakan
     Perubahan yang dikehendaki (intended change) atau direncanakan (palnned change) merupakan perubahan yang diperkirakan atau yang direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan dalam masyarakat. Pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan ini dinamakan pelaku perubahan (agent of change)

6. Perubahan yang Tidak Dikehendaki atau Tidak Direncanakan
     Perubahan sosial yang tidak dikehendaki (unintended change) atau tidak direncanakan (unplanned change) merupakan perubahan yang terjadi di luar jangkauan pengawasan masyarakat atau kemampuan manusia. Perubahan ini dapat menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan masyarakat.

7. Perubahan Struktural dan Perubahan Proses
       Perubahan struktural adalah perubahan yang sangat mendasar yang menyebabkan timbulnya reorganisasi dalam masyarakat.
Perubahan proses adalah perubahan yang sifatnya tidak mendasar, perubahan tersebut hanya merupakan penyempurnaan dari perubahan sebelumnya.

Faktor-faktor Pendorong dan Penghambat Perubahan Sosial

1. Faktor Pendorong Perubahan Sosial
     Perubahan sosial tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu yang menjadi pendorong terjadinya perubahan, yakni faktor pendorong yang datangnya dari dalam masyarakat itu sendiri (internal) dan faktor pendorong yang datannya dari luar masyarakat (eksternal)

2. Faktor Internal
a. Bertambah atau berkurangnya penduduk
b. Penemuan-penemuan baru.
     Penemuan baru dibedakan dalam pengertian invention dan discovery. Invention adalah proses menghasilkan suatu unsur kebudayaan baru dengan mengobinasi atau menyusun kembali unsur-unsur kebudayaan lama dalam masyarakat. Discovery adalah penemuan unsur kebudayaan baru, baik berupa alat ataupun gagasan. Discovery dapat menjadi invention jika masyarakat sudah mengakui, menerima, bahkan menerapkan penemuan tersebut.
     Penemuan baru pada umumnya mengakibatkan bermacam-macam pengaruh pada masyarakat, antara lain:

     Penemuan baru akan menimbulkan pengaruh pada bidang-bidang lain. Penemuan baru seperti radio, handphone… dll akan memancarkan pengaruhnya ke berbagai arah.

     Penemuan baru mengakibatkan perubahan-perubahan yang menjalar dari satu lembaga kemasyarakatan ke lembaga kemasyarakatan lainnya. Misalnya penemuan baru kapal terbang telah membawa pengaruh besar terhadap metode berperang.

     Beberapa penemuan baru dapat mengakibatkan satu jenis perubahan. Misalnya, penemuan mobil, kereta api, dan telephon menyebabkan tumbuhnya lebih banyak pusat-pusat kehidupan di daerah pinggiran kota   yang dinamakan suburban.


c. Pertentangan masyarakat
d.Terjadinya pemberontakan atau revolusi

2. Faktor Eksternal
a. Lingkungan fisik yang ada disekitar manusia
b. Peperangan
c. Pengaruh kebudayaan masyarakat lain
     Penyebaran kebudayaan atau pengaruh dari satu daerah ke daerah lain dapat terjadi secara langsung ataupun tidak langsung, proses tersebut disebut difusi. Masuknya pengaruh suatu kebudayaan terhadap kebudayaan lain dapat pula dilakukan dengan penetrasi (pemasukan). Penetrasi damai (penetration pasifique), yaitu masuknya sebuah kebudayaan dilakukan dengan jalan damai. Penyebaran kebudayaan secara damai akan menghasilka hal-hal berikut.
a. Akulturasi
b. Asimilasi
c. Sintesis
d. Penetrasi paksa (penetration violence), yaitu masuknya sebuah kebudayaan dilakukan secara paksa dan merusak.

Faktor Pendorong Perubahan Sosial 
1. Kontak dengan kebudayaan lain
2. Sistem pendidikan formal yang maju
3. Sikap menghargai karya orang lain
4. Toleransi
5. Sistem lapisan masyarakat yang terbuka
6. Penduduk yang heterogen
7. Ketidakpuasan terhadap bidang-bidang terrtentu
8. Orientasi ke masa depan
9. Adanya nilai bahwa manusia harus berusaha untuk memperbaiki hidupnya

Faktor Penghambat Perubahan Sosial 
1. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain
2. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat
3. Sikap masyarakat yang masih mengagungkan tradisi masa lampau dan cenderung konservatif
4. Adanya kepentingan yang sudah tertanam kuat (vested interest)
5. Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan
6. Prasangka terhadap hal-hal baru atau asing atau sikap yang tertutup
7. Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis
8. Kebisaaan tertentu dalam masyarakat yang cenderung sukar diubah karena sudah mendarah daging


Akibat Perubahan Sosial

     Masyarakat merupakan sebuah sistem, apabila salah satu unsurnya tidak berfungsi dengan baik, keseimbangan sistem akan terganggu secara keseluruhan. Ketidakseimbangan sistem ini akan mengakibatkan timbulnya disorganisasi sosial yang lama kelamaan akan berubah menjadi disintegrasi sosial. Soerjono Sekanto mengatakan bahwa disorganisasi atau disintegrasi sosial adalah proses berpudarnya norma-norma dan nilai-nilai dalam masyarakat karena perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan.

     Apabila terjadi disintegrasi sosial, situasi dalam masyarakat tersebut lama kelamaan akan menjadi chaos (kacau). Pada keadaan demikian akan dijumpai anomie (tanpa aturan), yaitu suatu keadaan di saat masyarakat tidak mempunyai pegangan mengenai apa yang baik dan buruk, dan tidak bisa melihat batasan apa yang benar dan salah.

     Proses disintegrasi sebagai akibat perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat antara lain dapat berbentuk:
1. Pergolakan daerah
2. Aksi protes dan demonstras
3. Kriminalitas
4. Kenakalan remaja

Sumber.
Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2012. Sosiologi: Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Esis Erlangga