Puisi itu multinterpretable, artinya puisi mengandung banyak makna. Namun demikian, kita bisa membahasa dan mendiskusikan suatu puisi dari berbagai sudut pandang, baik dari unsur intrinsik maupun ekstrinsik. Dengan demikian kegiatan mendiskusikan isi puisi ditujukan untuk memperoleh gambaran bagaimana penulis menyampaikan penginderaannya, perasaannya, pikiran atau konsep hidupnya, pesan-pesannya.
Menulis cerpen merupakan kegiatan kreatif apresiatif. Sebagai salah satu bagian dari karya sastra, cerpen terangkai atas unsur intrinsik dan ekstrinsik. Tidak ada aturan khusus dalam menulis sebuah cerpen namun setidaknya terdapat beberapa poin yang bisa dijadikan pedoman untuk menulis cerpen.
1. Menentukan atau memilih tema.
2. Menentukan judul cerpen.
3. Mengembangkan ide dalam bentuk kerangka cerpen.
4. Menulis cerpen dalam bentuk draf.
5. Merevisi dan menyunting draf cerpen.
Cerita rakyat merupakan salah satu bagian dari folklor. Walaupun umumnya disebarluaskan secara lisan namun terdapat juga cerita rakyat yang disajikan secara nonlisan. Tokoh dan penokohan merupakan salah unsur intrinsik yang cukup penting keberadaannya dalam sebuah cerita. Sama halnya dengan keberadaan manusia dalam kehidupan sehari-hari, tokoh juga memiliki watak dan karakter manusia pada umumnya. Unsur kemenarikan bisa diamati dari sisi penokohan tersebut.
Sebuah paragraf persuasif disampaikan untuk meyakinkan orang lain (pendengar atau pembaca) untuk mau menerima apa yang disampaikan pembicara atau penulis. Tiga syarat yang harus dipenuhi dalam paragraf persuasif.
1. Watak dan kredibilitas penulis atau pembicara.
2. Kemampuan pembicara/penulis mengendalikan emosi para pendengar/pembaca.
3. Bukti dan fakta untuk memperkuat.
Referensi:
http://pustakamateri.web.id/rangkuman-materi-pelajaran-bahasa-indonesia-kelas-10-sma/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar