1. a. Keanekaragaman hayati terjadi karena adanya perbedaan faktor genetik dan faktor lingkungan
di sekitarnya.
b. Setiap sistem lingkungan memiliki keanekaragaman yang berbeda. Keanekaragaman hayati
ditunjukkan, antara lain, oleh variasi bentuk, ukuran, jumlah (frekuensi), warna, dan sifat-sifat
lain makhluk hidup, sedangkan keseragaman adalah ciri yang sama yang terdapat dalam satu
spesies.
2. Keanekaragaman hayati dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu keanekaragaman gen,
keanekaragaman jenis, dan keanekaragaman ekosistem.
3. Keanekaragaman hayati di Indonesia termasuk dalam golongan tertinggi di dunia, jauh lebih
tinggi daripada Amerika dan Afrika tropis, apalagi jika dibandingkan dengan negara yang
beriklim sedang dan dingin. Di Indonesia dikenal beberapa bioma, yaitu:
a. hutan hujan,
b. hutan musim,
c. savana, dan
d. padang rumput.
4. Faktor-faktor yang menyebabkan kepunahan makhluk adalah perusakan habitat, penggunaan
pestisida, pencemaran, perubahan tipe tumbuhan, penebangan, dan seleksi. Sementara itu,
aktivitas manusia untuk meningkatkan dan melestarikan keanekaragaman hayati adalah
penghijauan, pembuatan taman kota, pemuliaan, serta pembiakan insitu dan exsitu.
5. Usaha-usaha yang dilakukan oleh manusia untuk mengonservasi keanekaragaman hayati (flora
dan fauna) agar tidak sampai pada kepunahan adalah dengan upaya perlindungan dan pelestarian
flora dan fauna, baik pada flora dan fauna itu sendiri maupun pada habitat dan ekosistemnya,
dengan cara, antara lain, mendirikan cagar alam, taman nasional, hutan wisata, taman laut, hutan
lindung, kebun raya, melakukan tebang pilih, dan aforestasi.
Referensi:
http://pustakamateri.web.id/rangkuman-materi-pelajaran-BIOLOGI-kelas-10-sma/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar