A. GLOBALISASI DAN DAMPAKNYA TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL DI TINGKAT LOKAL ATAU KOMUNITAS
Defenisi Globalisasi.
Defenisi Globalisasi.
Karena diidentikkan dengan banyak istilah yang menyertainya, globalisasi
sering sekali disebut sebagai fenomena dunia dengan banyak wajah, diantaranya
adalah:
- Internasionalisasi adalah hubungan antar negara dengan ciri meluasnya arus perdagangan dan penanaman modal
- Liberalisasi adalah pencabutan pembatasan-pembatasan pemerintah untuk membuka ekonomi tanpa pagar dalam hambatan perdagangan, pembatasan keluar masuk mata uang, kendali devisa, dan iizn masuk suatu negara.
- Westernisasi adalah ragam hidup model budaya Barat atau Amerika.
- Deteritorialisasi adalah perubahan-perubahan geografis sehinggaruang sosial dan pembatasan, tempat, dan jarak perubahan
Cochrane meyakini bahwa globalisasi terjadi ketika munculnya sebuah
sistem ekonomi dan budaya global yang membuat manusia di seluruh dunia menjadi
sebuah masyarakat tunggal yang global.
Giddens dan Drucker
Meyakini bahwa globalisasi
sebagai suatu proses radikalisasi dan universalisasi nilai-nilai modernalitas
peradaban Barat ke seluruh penjuru dunia, yang kemudian berkembang menjadi
modernitas global. Mereka juga menyebut globalisasi sebagai “zaman transformasi
sosial.”
Waters, Albrow, Kanter, dan Fakih.
Berdasarkan
pendapat Malcolm Waters, globalisasi bisa dilihat dari tiga dimensi yaitu: dimensi politik,
ekonomi, dan kultur (budaya).
Sedangkan menurut teori dependensi F.H. Cardoso, globalisasi akan memberikan dampak negatif
berupa homogonitas budaya dan gaya hidup yang menempatkan nilai-nilai universal
menjadi terinduksi oleh suatu kepentingan kekuatan dunia yang memaksakan
kehendaknya.
Martin Albrow
melihat globalisasi sebagai keseluruhan proses ketika penduduk dunia terinkorporasi
(tergabung) dalam masyarakat dunia yang tunggal, yang global.
Rosabeth Moss
Kanter menganologikan globalisasi seperti sebuah pusat perbelanjaan global.
Mansour Fakih
menyebutkan globalisasi sebagai proses yang ditandai denga pesatnya perkembangan
faham kapitalisme, yakni semakin terbuka dan mengglobalnya peran pasar
investasi, dan proses produksi dari perusahaan-perusahaan transnasional.
Pengertian Globalisasi Secara Umum
- Globalisasi sebagai transformasi kondisi spesial temporalkehidupan. Hidup yang kitavalami mengandalkan ruang dan waktu. Artinya, jika terjadi perubahan dalam pengelolaan tata ruang-waktu, terjadi pula transformasi perngargonisasian hidup.
- Globalisasi sebagai transformasi lingkup cara pandang. Dengan kata lain globalisasi menyangkut transformasi isi dan cara merasa serta memandang persoalan di kalangan masyarakat dunia.
- Globalisasi sebagai trasnformasi modus tindakan dan praktik. Dengan kata lain, globalisasi menunjuk pada proses kaitan yang makin erat di antara semua aspek kehidupan pada skala mondial (dunia).
Karakteristik Globalisasi
Robin Cohen dan Paul Kennedy berpendapat
bahwa globalisasi adalah “seperangkat transformasi yang saling memperkuat”
dunia. Transformasi ini merupakan suatu karakteristik yag meliputi hal-hal
berikut:
- Perubahan dalam konsep ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi, satelit dan internet menunjukan komunikasi global terjadi demikian cepat.
- Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berubah menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan, pembagian pekerjaan yang baru secara internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO).
- Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama tv, musik, film, dan transmisi berita olahraga internasional).
- Meningkatnya masalah bersama seperti masalah ekonomi, linkungan dan permasalahan-permasalahan lainnya seperti penyakit menular.
Proses
Globalisasi
Para sejarawan meyakini bahwa globalisasi adalah fenomena abad ke-20 yang
berhubungan dengan bangkitnya ekonomi internasional. Dimulai ketika manusia
mulai mengenal perdagangan antar negarasekitar tahun 1.000 dan 1.500 SM. Saat itu
pedagang dari Tiongkok dan India mulai menelusuri negara lain.
Pada fase berikutnya perdagangan didominasi oleh pedagang kaum muslimin
di Asia dan Afrika. Berikutnya, dunia dieksplorasi secara besar-besaran oleh
bangsa eropa; Spanyol, Portugis, Inggris, dan Belanda. Setelah itu adanya
perkembangan industri dan kebutuhan akan bahan baku serta pasar memunculkan
berbagai perusahaan multi nasional di dunia. Selanjutnya, runtuhnya komunis
akibat Perang Dingin membenarkan bahwa kapitalisme adalah jalan terbaik menuju
kesejahteraan dunia.
Faktor Pendorong Globalisasi
1.
Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK)
2.
Semakin terbukanya sistem
perekonomian negara-negara di dunia
3.
Menggobalkan pasar uang
Teori
Globalisasi
Cochrane
dan Pain
Berpendapat bahwa ada tiga posisi teoritis berkaitan dengan globalisasi
1. Globalis percaya bahwa globalisasi adalah sebuah kenyataan
2. Globalis percaya bahwa globalisasi hanyalah sebuah mitos dan jika pun benar, fenomena tersebut terlalu dibesar-besarkan.
3. Globalisasi saling berkaitan melalui sebuah kekuatan, yang sebagian besar tidak terjadi secara langsung.
George
Ritzer
Membuat dua asumsi berkaitan dengan globalisasi:
a. Perkembangan awal komunikasi
global
b. Terbentuknya kesadaran global
sebagai hasil akhir globalisasi
Thomas
Friedman
Teori yang dia kemukakan termasuk dalam teori neoliberalisme, yang
memandang bahwa setiap negara dapat mengambil keuntungan dari globalisasi. Dalam metafora berjudul ‘Jaket Ikan Emas (Golden Straight Jacket), dia
menyatakan bahwa setiap negara harus mengadopsi aturan-aturan emas (Golden
Rules):
a.
Membuat sektor swasta menjadi
mesin utama pertumbuhan ekonomi
b.
Mempertahankan tingkat inflasi
yang rendah dan stabilitsas negara
c.
Menyusun ukuran birokrasi negara tersebut
d.
Menjaga sedekat mungkin
anggaran yang seimbang, jika tidak surplus
e.
Menghilangkan dan menurunkan
tarif
f.
Menyingkirkan kuota dan
monopoli dalam negeri
g.
Menigkatkan ekspor
h.
Privatisasi industri dan
utilitas milik negara
i.
Deregulasi pasar modal dan
perekonomian domestik
j.
Membuka perbankan dan
telekomunikasi untuk persaingan dan kepemilikan pribadi
k.
Memungkinkan warga memilih dan
berbagai pilihan pensiun yang bersaing
Roland
Robertson
Pemikiran Robertson termasuk dalam teori budaya dunia (World Culture
Theory). Menurutnya, dalam pikiran dan tindakan, globalisasi membuat dunia
menjadi suatu tempat yang tunggal namun tidak berarti dunia menjadi seragam
atau homogen.
Thomas
Meyer
Menyatakan bahwa masyarakat di berbagai negara di dunia menjadi semakin
mirip dalam hal pemerintahan dan kebijakan atau disebut dengan ‘isomorphism.’
William
Robinson
Mengusung teori kapitalisme global (global capitalism). Menurutnya perubahan
besar telah terjadi, dari ekonomi dunia menjadi ekonomi global.
Gejala Globalisasi di Indonesia
Bidang-bidang yang mengalami gejala globalisasi di Indonesia:
1. Bidang
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Kemajuan ilmu
pengetahuan akan selalu diikuti oleh kemajuan teknologi, contohnya:
- Penemuan
telepon sebagai alat telekomunikasi yang membawa kemudahan dalam
berkomunikasi bagi penggunanya.
- Penemuan
alat transportasi yang paling ringan seperti sepeda sampai dengan alat
transportasi lain yang dapat digunakan di darat, laut maupun udara.
- Penemuan
alat kantor, dari mesin ketik sampai komputer dan lepto yang bisa membantu
untuk menyimpan data.
- Penemuan
sumber-sumber energi yang dapat diperbaharui seperti energi surya, nuklir,
air, angin, dan biogas melengkapi sumber daya energi yang tidak dapat
diperbaharui.
2. Bidang Ekonomi
Globalisasi ekonomi adalah meningkatnya saling ketergantungan ekonomi negara-negara di dunia berkat percepatan pergerakan jasa, barang, teknologi dan modal lintas perbatasan. Globalisasi ekonomi merupakan proses peningkatan integrasi ekonomi antar negara yang berujung pada munculnya pasar global dan pasar dunia tunggal. Globalisasi ekonomi terdiri dari globalisasi produksi, pasar, persaingan teknologi, perusahaan dan industri. Trend globalisasi dapat dianggap hasil dari integrasi negara maju dengan nagara berkembang melalui investasi langsung asing, pengurangan batasan perdagangan, reformasi ekonomi dan imigrasi
3. Bidang
Politik
Keberhasilan pembangunan di bidang politik semakin
memantapkan tatanan kehidupan politik dan kenegaraan yang berdasarkan demokrasi
pancasila, memantapkan organisasi sosial politik dan kemasyarakatan, serta
mendorong peningkatan kesadaran berpolitik rakyar. Namun, pendiidkan berpolitik
pun harus ditingkatkan agar rakyat semakin sadar akan hak dan kewajibannya
sebagai warga negara dan semakin sadar bagaimana kita menjalin hubungan dengan
negara-negara luar untuk memlihara perdamaian dunia.
4. Bidang
Budaya
Globalisasi bidang budaya telah meningkatkan kontak lintas
budaya. Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa,
terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita internasional. Saat ini
dapat merasakan hasil gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal melintasi
keberagaman budaya, misalnya dalam bidang fasion, busana, literatur dan
makanan.
5. Bidang
Agama
Globalisasi di bidang adama lebih
berfokus pada aplikasi ajaran agama dalam konteks kekinian tanpa melanggar atau
menabrak kaidah-kaidah agama. Globalisasi juga memicu penganut agama untuk
memahami penganutut agama yang lain dalam konteks toleransi sehingga tercermin
kehidupan harmonis dalam masyarakat multikultural.
Defenisi Komunitas
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, komunitas (community)
berarti sekelompok organisme (orang dan sebagainya) yang hidup dan saling
berinteraksi di daerah tertentu; masyarakat, paguyuban.
Menurut Mac Iver (dalam Mansyur, Cholil 1987) komunitas
diistilahkan sebagai persekutuan hidup atau paguyuban dan dimaknai sebagai
suatu daerah masyarakat yang ditandai dengan beberapa tingkatan pertalian
kelompok sosial satu sama lain.
Keberadaan komunitas didasari oleh lokalitas dan perasaan
komunitas (community sentiment).
a. Lokalitas, atau tempat tinggal pasti yang dimiliki
oleh masyarakat setempat.
b. Perasaan komunitas
1). Seperasaan
2). Sepenanggungan
3). Saling memerlukan
Montagu dan Matson dalam Sulistiyani (2017) menyatakan
ada sembilan konsep komunitas:
1). Setiap anggota masyarakat berinteraksi berdasarkan
hubungan pribadi dan kelompok.
2). Adanya konflik dan managing conflict
3). Mempunyai viabilitas/kemampuan untuk memecahkan
masalah
4). Ada kesempatan bagi setiap anggota masyarakat untuk
berpartisipasi aktif
5). Komunitas memiliki otonomi/ kewenangan
6). Komunitas memberi makna kepada anggotanya
7). Adanya heterogenitas dan beda pendapat
8). Mengutamakan pelayanan masyarakatnya
9). Distribusi kekuasaan merata
Dan ada empat komponen kompetensi masyarakat:
1). Mampu mengindentifikasi masalah dan kebutuhan
komunitas
2). Mampu bekerja sama secara rasional dan beertindak
mencapai tujuan
3). Mampu mencapai kesepakatan tentang sasaran yang
hendak dicapai dan skala prioritas
4). Mampu menemukan dan
menyepakati
Dampak Globalisasi Terhadap Komunitas
Lokal
1.
Urbanisasi
Urbanisasi merupakan proses
perpindahan penduduk dari desa ke kota atau dari pekerjaan pertanian di desa ke pekerjaan industri di kota.
Penyebab terjadinya urbanisasi:
a. Daya tarik ekonomi. Di kota, orang
berharap untuk dapat dengan mudah mendapatkan pekerjaan.
b.Daya tarik sosial. Kbanyakan orang
pergi ke kota untuk merubah status sosial melalui berbagai macam cara seperti
pendidikan atau pekerjaan.
c. Daya tarik pendidikan. Di kota
tersedia berbagai fasilitas pendidikan sehingga menarik orang desa untuk
menuntut ilmu ke kota.
d. Daya tarik budaya. Di kota terdapat berbagai pusat hiburan yang menyenangkan.
2. Kesenjangan Sosial Ekonomi
Faktor pendorong terjadinya kesenjangan ekonomi antara lain
sebagai berikut:
1. Menurunnya pendapatan perkapita sebagai akibat pertimbuhan penduduk yang relatif tinggi tanpa diimbangi peningkatan produktivitas.
2. Ketidakmerataan hasil pembangunan antardaerah sebagai akibat kebijakan politik dan kekurangsiapan sumber daya manusia.
3. Rendahnya mobilitas sosial sebagai akibat sikap mental tradisional yang kurang menyukai persaingan dan kurang usaha.
4. Hancurnya industri kerajinan rakyat sebagai akibat monopoli para pengusaha bermodal besar.
5. Investasi yang sangat banyak pada proyek-proyek yang padat modal (capital intensive), sehingga pesentase pendapatan dari harta tambahan lebih besar dibandngkan dengan presentasi pendapatan kerja.
1. Menurunnya pendapatan perkapita sebagai akibat pertimbuhan penduduk yang relatif tinggi tanpa diimbangi peningkatan produktivitas.
2. Ketidakmerataan hasil pembangunan antardaerah sebagai akibat kebijakan politik dan kekurangsiapan sumber daya manusia.
3. Rendahnya mobilitas sosial sebagai akibat sikap mental tradisional yang kurang menyukai persaingan dan kurang usaha.
4. Hancurnya industri kerajinan rakyat sebagai akibat monopoli para pengusaha bermodal besar.
5. Investasi yang sangat banyak pada proyek-proyek yang padat modal (capital intensive), sehingga pesentase pendapatan dari harta tambahan lebih besar dibandngkan dengan presentasi pendapatan kerja.
3.
Pencemaran Lingkungan Alam
Masyarakat yang melakukan pembangunan harus memperhatikan kelestarian dan dan perbaikan liingkungan alamnya. Alam sebagai tempat hidup flora dan fauna tidak boleh dikorbankan hanya untuk kehidupan jangka pendek. Dengan canggihnya teknologi globalisasi, manusia cenderung ingin menguasai alam. Dengan teknologi, manusia dapat mengeksploitasi alam dan tanpa menyadari dampak pencemaran lingkungan yang cukup besar. Contoh dari pencemaran antara lain:
1. Pencemaran udara yang berasal dari asap mobil, asap pabrik, asap pembakaran minyak dan asap pembakaran sampah.
2. Pencemaran air berasal dari pembuangan limbah industri ke sungai, danau, laut atau limbah berasal dari berbagai jenis pestisida dan pupuk yang digunakan petani.
3. Pencemaran kimiawi berupa produk bahan-bahan sintetis yang digunakan sebagai bahan detergen, pupuk dan pestisida.
4. Limbah padat berupa sampah buangan individu atau bisnis tertentu.
5. Polusi panas berupa peningkatan temperatur air dan panas atmosfer yang dosebabkan oleh ulah manusia.
Masyarakat yang melakukan pembangunan harus memperhatikan kelestarian dan dan perbaikan liingkungan alamnya. Alam sebagai tempat hidup flora dan fauna tidak boleh dikorbankan hanya untuk kehidupan jangka pendek. Dengan canggihnya teknologi globalisasi, manusia cenderung ingin menguasai alam. Dengan teknologi, manusia dapat mengeksploitasi alam dan tanpa menyadari dampak pencemaran lingkungan yang cukup besar. Contoh dari pencemaran antara lain:
1. Pencemaran udara yang berasal dari asap mobil, asap pabrik, asap pembakaran minyak dan asap pembakaran sampah.
2. Pencemaran air berasal dari pembuangan limbah industri ke sungai, danau, laut atau limbah berasal dari berbagai jenis pestisida dan pupuk yang digunakan petani.
3. Pencemaran kimiawi berupa produk bahan-bahan sintetis yang digunakan sebagai bahan detergen, pupuk dan pestisida.
4. Limbah padat berupa sampah buangan individu atau bisnis tertentu.
5. Polusi panas berupa peningkatan temperatur air dan panas atmosfer yang dosebabkan oleh ulah manusia.
4.
Kriminalitas
Pembangunan yang muncul di negara berkembang seperti Indonesia sering memunculkan masalah-masalah seperti berikut:
1. Manipisnya rasa kekeluargaan,
2. Meningkatkan sikap individualitas,
3. Meingkatnya tingkat persaingan,
4. Meningkatnya pola hidup konsumtif
Masalah-masalah tersebut dapat memunculkan tidak kriminal. Tekanan sosial dalam proses globalisasi yang semakin berat memunculkan pola hidup yang memuja kesenangan (hedonisme). Namun disisi lain banyak yang mempunyai keterbatasan untuk memilikinya. Hal tersebut dapat memunculkan tindak kriminalitas seperti penipuan, perampokan, penggelapan, penadahan, perampasan dan pembunuhan.
Pembangunan yang muncul di negara berkembang seperti Indonesia sering memunculkan masalah-masalah seperti berikut:
1. Manipisnya rasa kekeluargaan,
2. Meningkatkan sikap individualitas,
3. Meingkatnya tingkat persaingan,
4. Meningkatnya pola hidup konsumtif
Masalah-masalah tersebut dapat memunculkan tidak kriminal. Tekanan sosial dalam proses globalisasi yang semakin berat memunculkan pola hidup yang memuja kesenangan (hedonisme). Namun disisi lain banyak yang mempunyai keterbatasan untuk memilikinya. Hal tersebut dapat memunculkan tindak kriminalitas seperti penipuan, perampokan, penggelapan, penadahan, perampasan dan pembunuhan.
5.
Lunturnya eksistensi Jati diri Bangsa
Menurut Kurniawan (2012) paham budaya berat yang kurang sesuai di kebudayaan Indonesia dan dapat merusak eksistensi jati diri bangsa yaitu:
1. Individualisme
2. Materialisme
3. Sekuarisme
4. Hedonisme
Menurut Kurniawan (2012) paham budaya berat yang kurang sesuai di kebudayaan Indonesia dan dapat merusak eksistensi jati diri bangsa yaitu:
1. Individualisme
2. Materialisme
3. Sekuarisme
4. Hedonisme
Nama: Iwer Ramadani
BalasHapusKelas: XII IPS¹
Bagus sir
Simon Adventa
BalasHapusXII IPS 3
Perfect sir