". Online English Teacher: II. GLOBALISASI DAN PERUBAHAN KOMUNITAS LOKAL | Sosiologi SMA Kelas XII K13

Selasa, 05 Februari 2019

II. GLOBALISASI DAN PERUBAHAN KOMUNITAS LOKAL | Sosiologi SMA Kelas XII K13

A. GLOBALISASI DAN DAMPAKNYA TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL DI TINGKAT LOKAL ATAU KOMUNITAS

Defenisi Globalisasi.

     Karena diidentikkan dengan banyak istilah yang menyertainya, globalisasi sering sekali disebut sebagai fenomena dunia dengan banyak wajah, diantaranya adalah:
  1. Internasionalisasi adalah hubungan antar negara dengan ciri meluasnya arus perdagangan dan penanaman modal
  2. Liberalisasi adalah pencabutan pembatasan-pembatasan pemerintah untuk membuka ekonomi tanpa pagar dalam hambatan perdagangan, pembatasan keluar masuk mata uang, kendali devisa, dan iizn masuk suatu negara.
  3. Westernisasi adalah ragam hidup model budaya Barat atau Amerika.
  4. Deteritorialisasi adalah perubahan-perubahan geografis sehinggaruang sosial dan pembatasan, tempat, dan jarak perubahan
Cochrane meyakini bahwa globalisasi terjadi ketika munculnya sebuah sistem ekonomi dan budaya global yang membuat manusia di seluruh dunia menjadi sebuah masyarakat tunggal yang global.

Giddens dan Drucker

Meyakini bahwa globalisasi sebagai suatu proses radikalisasi dan universalisasi nilai-nilai modernalitas peradaban Barat ke seluruh penjuru dunia, yang kemudian berkembang menjadi modernitas global. Mereka juga menyebut globalisasi sebagai “zaman transformasi sosial.”

Waters, Albrow, Kanter, dan Fakih.

Berdasarkan pendapat Malcolm Waters, globalisasi bisa dilihat  dari tiga dimensi yaitu: dimensi politik, ekonomi, dan kultur (budaya).
Sedangkan menurut teori dependensi F.H. Cardoso, globalisasi akan memberikan dampak negatif berupa homogonitas budaya dan gaya hidup yang menempatkan nilai-nilai universal menjadi terinduksi oleh suatu kepentingan kekuatan dunia yang memaksakan kehendaknya.
Martin Albrow melihat globalisasi sebagai keseluruhan proses ketika penduduk dunia terinkorporasi (tergabung) dalam masyarakat dunia yang tunggal, yang global.
Rosabeth Moss Kanter menganologikan globalisasi seperti sebuah pusat perbelanjaan global.
Mansour Fakih menyebutkan globalisasi sebagai proses yang ditandai denga pesatnya perkembangan faham kapitalisme, yakni semakin terbuka dan mengglobalnya peran pasar investasi, dan proses produksi dari perusahaan-perusahaan transnasional.

Pengertian Globalisasi Secara Umum
  1. Globalisasi sebagai transformasi kondisi spesial temporalkehidupan. Hidup yang kitavalami mengandalkan ruang dan waktu. Artinya, jika terjadi perubahan dalam pengelolaan tata ruang-waktu, terjadi pula transformasi perngargonisasian hidup.
  2. Globalisasi sebagai transformasi lingkup cara pandang. Dengan kata lain globalisasi menyangkut transformasi isi dan cara merasa serta memandang persoalan di kalangan masyarakat dunia.
  3. Globalisasi sebagai trasnformasi modus tindakan dan praktik. Dengan kata lain, globalisasi menunjuk pada proses kaitan yang makin erat di antara semua aspek kehidupan pada skala mondial (dunia).


Karakteristik Globalisasi

Robin Cohen dan Paul Kennedy berpendapat bahwa globalisasi adalah “seperangkat transformasi yang saling memperkuat” dunia. Transformasi ini merupakan suatu karakteristik yag meliputi hal-hal berikut:
  1. Perubahan dalam konsep ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi, satelit dan internet menunjukan komunikasi global terjadi demikian cepat.
  2. Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berubah menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan, pembagian pekerjaan yang baru secara internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO).
  3. Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama tv, musik, film, dan transmisi berita olahraga internasional).
  4. Meningkatnya masalah bersama seperti masalah ekonomi, linkungan dan permasalahan-permasalahan lainnya seperti penyakit menular.


Proses Globalisasi

Para sejarawan meyakini bahwa globalisasi adalah fenomena abad ke-20 yang berhubungan dengan bangkitnya ekonomi internasional. Dimulai ketika manusia mulai mengenal perdagangan antar negarasekitar tahun 1.000 dan 1.500 SM. Saat itu pedagang dari Tiongkok dan India mulai menelusuri negara lain.
Pada fase berikutnya perdagangan didominasi oleh pedagang kaum muslimin di Asia dan Afrika. Berikutnya, dunia dieksplorasi secara besar-besaran oleh bangsa eropa; Spanyol, Portugis, Inggris, dan Belanda. Setelah itu adanya perkembangan industri dan kebutuhan akan bahan baku serta pasar memunculkan berbagai perusahaan multi nasional di dunia. Selanjutnya, runtuhnya komunis akibat Perang Dingin membenarkan bahwa kapitalisme adalah jalan terbaik menuju kesejahteraan dunia.
           
Faktor Pendorong Globalisasi
1.      Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
2.      Semakin terbukanya sistem perekonomian negara-negara di dunia
3.      Menggobalkan pasar uang

Teori Globalisasi

Cochrane dan Pain
Berpendapat bahwa ada tiga posisi teoritis berkaitan dengan globalisasi
1.      Globalis percaya bahwa globalisasi adalah sebuah kenyataan
2.      Globalis percaya bahwa globalisasi hanyalah sebuah mitos dan jika pun benar, fenomena tersebut terlalu dibesar-besarkan.
3.   Globalisasi saling berkaitan melalui sebuah kekuatan, yang sebagian besar tidak terjadi secara langsung.

George Ritzer
Membuat dua asumsi berkaitan dengan globalisasi:
a. Perkembangan awal komunikasi global
b. Terbentuknya kesadaran global sebagai hasil akhir globalisasi

Thomas Friedman
Teori yang dia kemukakan termasuk dalam teori neoliberalisme, yang memandang bahwa setiap negara dapat mengambil keuntungan dari globalisasi. Dalam metafora berjudul ‘Jaket Ikan Emas (Golden Straight Jacket), dia menyatakan bahwa setiap negara harus mengadopsi aturan-aturan emas (Golden Rules):
a.       Membuat sektor swasta menjadi mesin utama pertumbuhan ekonomi
b.      Mempertahankan tingkat inflasi yang rendah dan stabilitsas negara
c.       Menyusun ukuran birokrasi  negara tersebut
d.      Menjaga sedekat mungkin anggaran yang seimbang, jika tidak surplus
e.       Menghilangkan dan menurunkan tarif
f.       Menyingkirkan kuota dan monopoli dalam negeri
g.      Menigkatkan ekspor
h.      Privatisasi industri dan utilitas milik negara
i.        Deregulasi pasar modal dan perekonomian domestik
j.        Membuka perbankan dan telekomunikasi untuk persaingan dan kepemilikan pribadi
k.      Memungkinkan warga memilih dan berbagai pilihan pensiun yang bersaing

Roland Robertson
Pemikiran Robertson termasuk ­­dalam teori budaya dunia (World Culture Theory). Menurutnya, dalam pikiran dan tindakan, globalisasi membuat dunia menjadi suatu tempat yang tunggal namun tidak berarti dunia menjadi seragam atau homogen.

Thomas Meyer
Menyatakan bahwa masyarakat di berbagai negara di dunia menjadi semakin mirip dalam hal pemerintahan dan kebijakan atau disebut dengan ‘isomorphism.’

William Robinson
Mengusung teori kapitalisme global (global capitalism). Menurutnya perubahan besar telah terjadi, dari ekonomi dunia menjadi ekonomi global.

Gejala Globalisasi di Indonesia

Bidang-bidang yang mengalami gejala globalisasi di Indonesia:

1.      Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Kemajuan ilmu pengetahuan akan selalu diikuti oleh kemajuan teknologi, contohnya:
  1. Penemuan telepon sebagai alat telekomunikasi yang membawa kemudahan dalam berkomunikasi bagi penggunanya.
  2. Penemuan alat transportasi yang paling ringan seperti sepeda sampai dengan alat transportasi lain yang dapat digunakan di darat, laut maupun udara.
  3. Penemuan alat kantor, dari mesin ketik sampai komputer dan lepto yang bisa membantu untuk menyimpan data.
  4. Penemuan sumber-sumber energi yang dapat diperbaharui seperti energi surya, nuklir, air, angin, dan biogas melengkapi sumber daya energi yang tidak dapat diperbaharui.

2.      Bidang Ekonomi
Globalisasi ekonomi adalah meningkatnya saling ketergantungan ekonomi negara-negara di dunia berkat percepatan pergerakan jasa, barang, teknologi dan modal lintas perbatasan. Globalisasi ekonomi merupakan proses peningkatan integrasi ekonomi antar negara yang berujung pada munculnya pasar global dan pasar dunia tunggal. Globalisasi ekonomi terdiri dari globalisasi produksi, pasar, persaingan teknologi, perusahaan dan industri. Trend globalisasi dapat dianggap hasil dari integrasi negara maju dengan nagara berkembang melalui investasi langsung asing, pengurangan batasan perdagangan, reformasi ekonomi dan imigrasi 

3.      Bidang Politik
Keberhasilan pembangunan di bidang politik semakin memantapkan tatanan kehidupan politik dan kenegaraan yang berdasarkan demokrasi pancasila, memantapkan organisasi sosial politik dan kemasyarakatan, serta mendorong peningkatan kesadaran berpolitik rakyar. Namun, pendiidkan berpolitik pun harus ditingkatkan agar rakyat semakin sadar akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara dan semakin sadar bagaimana kita menjalin hubungan dengan negara-negara luar untuk memlihara perdamaian dunia.
4.      Bidang Budaya
Globalisasi bidang budaya telah meningkatkan kontak lintas budaya. Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa, terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita internasional. Saat ini dapat merasakan hasil gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal melintasi keberagaman budaya, misalnya dalam bidang fasion, busana, literatur dan makanan.
5.      Bidang Agama
Globalisasi di bidang adama lebih berfokus pada aplikasi ajaran agama dalam konteks kekinian tanpa melanggar atau menabrak kaidah-kaidah agama. Globalisasi juga memicu penganut agama untuk memahami penganutut agama yang lain dalam konteks toleransi sehingga tercermin kehidupan harmonis dalam masyarakat multikultural.
Defenisi Komunitas

     Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, komunitas (community) berarti sekelompok organisme (orang dan sebagainya) yang hidup dan saling berinteraksi di daerah tertentu; masyarakat, paguyuban.
    Menurut Mac Iver (dalam Mansyur, Cholil 1987) komunitas diistilahkan sebagai persekutuan hidup atau paguyuban dan dimaknai sebagai suatu daerah masyarakat yang ditandai dengan beberapa tingkatan pertalian kelompok sosial satu sama lain.
       Keberadaan komunitas didasari oleh lokalitas dan perasaan komunitas (community sentiment).
a. Lokalitas, atau tempat tinggal pasti yang dimiliki oleh masyarakat setempat.
b. Perasaan komunitas
1). Seperasaan
2). Sepenanggungan
3). Saling memerlukan

Montagu dan Matson dalam Sulistiyani (2017) menyatakan ada sembilan konsep komunitas:
1). Setiap anggota masyarakat berinteraksi berdasarkan hubungan pribadi dan kelompok.
2). Adanya konflik dan managing conflict
3). Mempunyai viabilitas/kemampuan untuk memecahkan masalah
4). Ada kesempatan bagi setiap anggota masyarakat untuk berpartisipasi aktif 
5). Komunitas memiliki otonomi/ kewenangan
6). Komunitas memberi makna kepada anggotanya
7). Adanya heterogenitas dan beda pendapat
8). Mengutamakan pelayanan masyarakatnya
9). Distribusi kekuasaan merata

Dan ada empat komponen kompetensi masyarakat:
1). Mampu mengindentifikasi masalah dan kebutuhan komunitas
2). Mampu bekerja sama secara rasional dan beertindak mencapai tujuan
3). Mampu mencapai kesepakatan tentang sasaran yang hendak dicapai dan skala prioritas
4). Mampu menemukan dan menyepakati 
Dampak Globalisasi Terhadap Komunitas Lokal

1.      Urbanisasi
    Urbanisasi merupakan proses perpindahan penduduk dari desa ke kota atau dari pekerjaan pertanian di desa ke pekerjaan industri di kota.
Penyebab terjadinya urbanisasi:
a. Daya tarik ekonomi. Di kota, orang berharap untuk dapat dengan mudah mendapatkan pekerjaan.
b.Daya tarik sosial. Kbanyakan orang pergi ke kota untuk merubah status sosial melalui berbagai macam cara seperti pendidikan atau pekerjaan.
c. Daya tarik pendidikan. Di kota tersedia berbagai fasilitas pendidikan sehingga menarik orang desa untuk menuntut ilmu ke kota.
d. Daya tarik budaya. Di kota terdapat berbagai pusat hiburan yang menyenangkan.

2. Kesenjangan Sosial Ekonomi
     Faktor pendorong terjadinya kesenjangan ekonomi antara lain sebagai berikut:
1.      Menurunnya pendapatan perkapita sebagai akibat pertimbuhan penduduk yang relatif tinggi tanpa diimbangi peningkatan produktivitas.
2. Ketidakmerataan hasil pembangunan antardaerah sebagai akibat kebijakan politik dan kekurangsiapan sumber daya manusia.
3.  Rendahnya mobilitas sosial sebagai akibat sikap mental tradisional yang kurang menyukai persaingan dan kurang usaha.
4.      Hancurnya industri kerajinan rakyat sebagai akibat monopoli para pengusaha bermodal besar.
5.     Investasi yang sangat banyak pada proyek-proyek yang padat modal (capital intensive), sehingga pesentase pendapatan dari harta tambahan lebih besar dibandngkan dengan presentasi pendapatan kerja.
3. Pencemaran Lingkungan Alam
     Masyarakat yang melakukan pembangunan harus memperhatikan kelestarian dan dan perbaikan liingkungan alamnya. Alam sebagai tempat hidup flora dan fauna tidak boleh dikorbankan hanya untuk kehidupan jangka pendek. Dengan canggihnya teknologi globalisasi, manusia cenderung ingin menguasai alam. Dengan teknologi, manusia dapat mengeksploitasi alam dan tanpa menyadari dampak pencemaran lingkungan yang cukup besar. Contoh dari pencemaran antara lain:
1. Pencemaran udara yang berasal dari asap mobil, asap pabrik, asap pembakaran minyak dan asap pembakaran sampah.
2. Pencemaran air berasal dari pembuangan limbah industri ke sungai, danau, laut atau limbah berasal dari berbagai jenis pestisida dan pupuk yang digunakan petani.
3. Pencemaran kimiawi berupa produk bahan-bahan sintetis yang digunakan sebagai bahan detergen, pupuk dan pestisida.
4. Limbah padat berupa sampah buangan individu atau bisnis tertentu.
5. Polusi panas berupa peningkatan temperatur air dan panas atmosfer yang dosebabkan oleh ulah manusia.
4. Kriminalitas
    Pembangunan yang muncul di negara berkembang seperti Indonesia sering memunculkan masalah-masalah seperti berikut:
1.      Manipisnya rasa kekeluargaan,
2.      Meningkatkan sikap individualitas,
3.      Meingkatnya tingkat persaingan,
4.      Meningkatnya pola hidup konsumtif
  Masalah-masalah tersebut dapat memunculkan tidak kriminal. Tekanan sosial dalam proses globalisasi yang semakin berat memunculkan pola hidup yang memuja kesenangan (hedonisme). Namun disisi lain banyak yang mempunyai keterbatasan untuk memilikinya. Hal tersebut dapat memunculkan tindak kriminalitas seperti penipuan, perampokan, penggelapan, penadahan, perampasan dan pembunuhan.
5. Lunturnya eksistensi Jati diri Bangsa
    Menurut Kurniawan (2012) paham budaya berat yang kurang sesuai di kebudayaan Indonesia dan dapat merusak eksistensi jati diri bangsa yaitu:
1.      Individualisme
2.      Materialisme
3.      Sekuarisme
4.      Hedonisme

2 komentar: